RESPECT FOR MY HERO
Yups, "Heroes Day", "Heroes die", "Heroes Deh!" I was the expression of various times over this nation's respect to the services of a hero ... each of the sentence is merely an image of "us" for a sense of intuition to the services of a hero.
In the past we really appreciate the services of our heroes, and it represents the first sentence "Heroes Day", and in the current era of "Orde Baru" the many heroes who died in vain because of a mental nation at the time, and it represented with thesecond sentence "Heroes Die", and the latter is a mental youth of today, most of which are "Just" express respect for the heroes of services through "writing, socialnetworking, hanging out with her litter" just ride exists, and it represented by the lastsentence "Heroes deh".
There is one more thing that is not less important .... namely the shiftingunderstanding of the values sense of nationalism from time to time, and it portrayedthrough illustrations flag Red and White are shifted sideways to the left as ifexperiencing a "displacement by force" until the black color imprint.
yups, "Hero Day", "Hero Die", "Hero Deh!" hanyalah ekspresi saya terhadap berbagai masa atas rasa hormat bangsa ini terhadap jasa para pahlawan... masing-masing dari kalimat tersebut hanyalah gambaran "kita" atas rasa intuisi terhadap jasa pahlawan.
Di masa lalu kita benar-benar sangat menghargai jasa para pahlawan kita, dan itu mewakili dari kalimat pertama "Hari Pahlawan", dan di saat era "orde baru" banyaknya pahlawan yang meninggal sia-sia karena mental bangsa pada saat itu, dan itu terwakili dengan kalimat yang kedua "Pahlawan Mati", dan yang terakhir adalah mental pemuda masa kini, yang kebanyakan "hanya" mengekspresikan rasa hormat terhadap jasa para pahlawan lewat "tulisan, jejaring sosial, nongkrong bersama sambil buang sampah sembarangan" hanya numpang eksis, dan itu terwakili dengan kalimat yang terakhir "Pahlawan deh!".
Ada satu hal lagi yang tidak kalah pentingnya.... yaitu bergesernya pemahaman nilai-nilai rasa Nasionalisme dari masa ke masa, dan itu tergambarkan lewat ilustrasi Bendara Merah Putih yang bergeser miring ke kiri seolah-olah mengalami "perpindahan dengan paksaan" hingga membekas warna hitam.
